Hmm kalau bicara soal perekonomian di negeri ini sangat memperihatinkan
ya,tapi saya tidak menyalahkan para pemimpim-pemimpin kita,karena mereka
mungkin sudah berjuang untuk memperbaiki perekonomian di negeri
ini,tinggal kita sebagai pemuda-pemuda penerus bangsa,apakah kita bisa
memperbaiki ekonomi di negeri ini!apa yang sudah kita lakukan untuk
negara ini!.Sungguh pertanyaan yang mungkin bisa membuka mata untuk kita
sebagai generasi muda dan para mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang
berdemo secara anarkis tanpa di landasi dengan azaz-azaz
kemanusiaan,daripada mereka demo hanya meninmbulkan sesuatu yang
negatif,alangkah baiknya kita duduk bersama mencari solusi untuk
membangun bersama ekonomi di negeri ini.
Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan perekonomian di Indonesia
pada era orde lama,orde baru,dan reformasi.Mari membaca :)
Pada Orde Lama yaitu pada era Soekarno memang mengalami permasalahan
karena
dianggap Soekarno lebih fokus ke arah sosialis.Perekonomian Indonesia
juga setelah kemerdekaan masih terpuruk karena masih dalam proses move
on,hhee
Setelah kemerdekaan Indonesia harus mampu berdiri sendiri karena
Indonesia sudah dinyatakan merdeka dan di akui oleh PBB.Penyebab
permasalahan ekonomi yang terjadi pada masi orde lama yaitu;
- Terjadinya inflasi yang tinggi.
- Adanya blokade Belanda agar
perdagangan luar negeri di Indonesia di tutup.
- Kas negara kosong.
- Serta
eksploitasi besar-besaran oleh penjajah Belanda.
Dalam peroide orde lama ada beberapa upaya-upaya yang dilakukan;
- Tahun 1947 dimulai suatu perencanaan beberapa sector ekonomi dan diberi nama PlanProduksi Tiga Tahun RI untuk tahun 1948, 1949, dan 1950, ditujukan terhadap bidang- bidang pertanian, peternakan, perindustrian dan kehutanan.
- Tahun 1952 di mulai usaha-usaha perencanaan yang lebih bersifat menyeluruh,walaupun pada intinya adalah tetap sector public.
- Tahun 1956-1960 telah berhasil disusun Rencana Pembangunan Lima
Tahun.Masa kerja kabinet pada masa liberal yang singkat dan program yang
silih berganti menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi yang
menyebabkan terjadinya penerunan ekonomi,inflasi,dan lambannya
pelaksanaan pembangunan,tetapi pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo
II,pemerintah membentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang
disebut Biro Perancang Negara.
Nah yang kedua saya akan mengupas perekonomian Indonesia pada masa Orde
Baru,hmm mungkin terngiyang di pikiran kita,Mengapa harus berubah
menjadi Orde Baru!
Berubahnya sistem ini di karenakan sang proklamator Ir.Soekarno tidak
mampu lagi membangun perekonomian di buktikan dengan melemahnya ekonomi
pribumi di bandingkan dengan asing,terutama dengan negara China.Nah pada
tahun 1959 Indonesia menjalankan sistem perekonomian demokrasi yang di tandai dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Pada Maret 1966,pemerintah Indonesia mengarahkan pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat,di buktikan dengan meninggalkan ideologi
komunis dan menjalin hubungan dengan Negara barat dan menjadi anggota
PBB,IMF,dan Bank Dunia.
Singkatnya, strategi ekonomi yang paling baik menurut pimpinan Orde baru
adalah strategi yang memungkinkan perusahaan swasta memainkan peranan
aktif, walaupun masih dalam pengawasan pemerintah, dan menggunakan
sistem pasar bebas dan yang memungkinkan pemanfaatan modal asing.
(Mas’oed, Mochtar. 1898 : 61)
Seiring bergulirnya waktu Indonesia pun mengalami perubahan-perubahan
baik dalam segi politik maupun ekonomi.Pada saat itu semenjak lengsernya
Presiden Soeharto sistem perekonomian Indonesia berubah,di awali dengan
di pilihnya B.J Habibie sebagai Presiden dari situ lah era reformasi di
mulai.Dimana pada era reformasi pemerintah di harapkan dapat memberikan
kebijakan dalam menstabilitasi politik dan ekonomi.Jika kita bicara
soal permasalahan-permasalahan di negeri ini sangat jauh dari perkiraan
para pembuat keputusan,mari kita jabarkan masalah-masalah yang ada di
Indonesia pada masa jabatan Presiden-presiden kita dari awal reformasi
hingga sekarang.
- B.J Habibie,merupakan Presiden pertama pada era reformasi,Habibie
yang di harapkan mampu memberantas KKN,namun lelaki ini justru malah di
anggap melindungi Soeharto,karena pada masa jabatanya Habibie tidak
pernah memanggil Soeharto ke pengadilan.Bahkan lebih menakjubkannya
Habibie memecat Syamsul Djalal selaku Intel Kejagung,Menurut Syamsul
Djalal,dirinya di pecat karena mengusulkan agar Pak harto segera di
panggil ke pengadilan.Mungkin karena Soeharto adalah salah seorang guru
dari Habibie,tetapi apapun itu penegakan hukum harus tetap di tegakan.
- Abdurahman Wahid,Presiden kedua ini juga belum bisa di bilang bagus
dalam kepemimpinanya,timbulnya masalah-masalah dalam pemerintahan
menunjukan bahwa lemahnya sistem yang di terapkan Abdurahman
Wahid,berikut masalah-masalah yang di hadapi Indonesia pada masa
Abdurahman Wahit diantaranya ;masalah KKN, pemulihan ekonomi, kinerja
BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah.
- Megawati,Presiden Ketiga ini berbeda dengan presiden-presiden
sebelumnya,Megawati merupakan Presiden wanita pertama di Indonesia
setelah kepemimpinan Abdurrahman Wahid.Dalam kepemimpinan Megawati pun
tak luput dari masalah-masalah,salah satunya yaitu pemerintahan
Megawati dinilai tidak mampu menyelesaikan
kasus-kasus politik lainnya seperti peristiwa 27 Juli, Tragedi Semanggi I
dan II serta konflik bernuansa SARA di berbagai daerah yang sangat
rentan dengan dis-integrasi bangsa.
- Susilo Bambang Yudhoyono,Presiden pertama yang di pilih secara
demokrasi dan memimpin selama dua periode.Namun SBY pun mendapatkan
kritik-kritk dalam pemerintahanya,salah satunya yang di kemukakan oleh
Aria Bima.Menurut Aria Bima, yang juga politikus partai PDI-Perjuangan,
usai
menggantikan kursi Presiden dari Megawati Seokarnoputri, SBY masih
menyisakan persoalan tak kunjung selesai, terutama masalah defisit
neraca perdagangan Indonesia yang semakin tinggi.
Jika kita jabarkan semua permasalahan-permasalahan yang ada di negeri
ini mungkin kita akan bingung mana yang harus di benahi terlebih
dahulu,kita butuh pemimpin yang amanah dengan sistem yang amanah
pula.Sebagai penutup saya akan memaparkan orientasi pembangunan
Indonesia.
Menurut Moctar Mas"oed Perkembangan orientasi pembangunan di Indonesia
dapat di lihat melalui dua pendekatan yaitu berorientasi ke dalam dan
keluar.Pendekatan ke dalam dapt di lihat melalui perkembangan ekonomi
pada masa orde lama dimana masih berorientasi pada negara Indoneseia
sendiri.Sedangkan pendekatan yang berorientasi ke luar ada masa orde
baru yang membuka hubungan dengan pihak asing dalam melakukan
stabilisasi ekonomi.